Mi-6 /Hook
Amodel
Title : Mi-6 Late Version
Number : 72131
Scale : 1:72
Type : Full kit
Released : 2006
Barcode : 4589913232327
Pengadaan untuk mendapatkan model kit helikopter ini masih berproses dan membutuhkan waktu yang cukup lama, mudah-mudahan bisa sampai secepatnya ke tanah air. Model kit pabrikan Amodel biasanya mengeluarkan produk pesawat-pesawat yang langka dipasaran dengan harganya pun relatif tidak murah. Kualitas bahannya relatif kuat dan tidak terlalu banyak gap mudah-mudahan sesuai dengan yang diharapkan.
Pada eranya keberadaan Helikopter Mi-6 Hook merupakan helikopter satu-satunya yang terbesar di Asia Tenggara, diperoleh pada tahun 1964 oleh AURI dari Soviet sebanyak 6 unit dalam rangka menjalankan misi Trikora dan Dwikora. Kecepatan dan daya jelajah helikopter ini sebetulnya belum sesuai ekspetasi dalam operasi-operasi militer, namun untuk ketahanan terbang dalam menghadapi cuaca ekstrim mendarat di landasan yang sangat curam sangatlah luar biasa terutama dalam mebantu untuk mengirimkan prasarana logistik dan penumpang dalam jumlah yang sangat besar.
S-58 /Twinpack
Italery
Title : UH-34 D
Number : 066
Scale : 1:72
Type : Full kit
Released : 1996
+
Black Resin Resin Nose Conversion 1/72
Title: 5-50T Twinpack
Scale: 1:72
Type: Conversion kit
Untuk mendapatkan jenis model kit helikopter UH-34D dalam skala 1/72 pada saat sekarang masih tersedia di pasaran namun harganya masih relatif mahal, yang cukup sulit adalah mencari konversi moncong pesawat yang akan disesuaikan menjadi Helikopter S-58T dalam skala yang sama. Beruntung masih bisa mendapatkan converter tersebut dari salah seorang teman sesama kolektor.
Helikopter UH-34 Produk Italery ini akan dikonversikan menjadi helikopter Sikorsky S-58T yakni dengan menambahkan moncong heli memakai resin kit jenis S-58T Twinpack sehingga menjadi helkopter jenis Sikorsky S-58T Twinpack yang pernah digunakan TNI AU. Helikopter yang familiar dengan julukan "Codot" karena dikenal bentuk hidungnya yang mirip kelelawar, pernah menjadi bagian dari Skadron Udara 6 TNI AU dan digunakan dalam berbagai operasi militer serta SAR sebelum akhirnya dinyatakan "grounded" karena usianya yang sudah menua. Keberedaannya sekarang dapat kita lihat menjadi monumen helikopter didepan pintu gerbang Lanud Atang Sanjaya di Bogor, serta sebagai dalah satu koleksi Helikopter bersejarah yang di telah pajang di Museum Satria Dirgantara Yogyakarta.
AW-101 /Merlin
Revell
Title : EH 101 Merlin HC.3
Number : 04468
Scale : 1:72
Type : Full kit
Released : 2022
Barcode : 4009803044682
Sangat istimewa menemukan model kit jenis Helikopter keluaran Revell ini, karena merupakan jenis Helikopter EH 101 Merlin yang akan dirakit menjadi Helikopter canggih jenis AW 101 yang eklusif dan penuh drama dalam pengadaannya oleh TNI AU. Varian yang sejenis dengan helikopter Merlin HC3 adalah Helikopter AW 101 dan merupakan heli multirole yang dimiliki oleh TNI AU, untuk spesifikasi ukuran dan dimensi kedua jenis helikopter ini hampir sama sehingga tidak banyak perubahan yang dibuat atau menambahkan komponen lainnya.
Pengadaan Helikopter AW 101 bekas pakai dari Inggris ini menuai polemik dan kontroversi karena sempat diperiksa oleh KPK dalam proses pengadaannya. Meskipun pada awalnya sempat menuai kontroversi dan penolakan untuk dijadikan pesawat angkut VVIP Kepresidenan, kabarnya TNI AU mempunyai opsi lain menggunakan satu unit helikopter AW101 ini sebagai helikopter untuk jenis pengangkut personel atau bisa juga digunakan untuk operasi SAR.
KP
Title : Mi-8
Number : 28
Scale : 1:72
Type : Full kit
Released : 1989
Model kit ini didapat dalam kondisi kemasan yang minim, namun komponen-komponen didalamnya masih cukup bagus dan lengkap, produsen model kit ini jarang terdengar di pasaran sehingga tertarik untuk mencoba rakitan model kit tersebut. Terdapat petunjuk lembaran tutorialnya yang menjelaskan bahwa model kit helikpter Mi-8 ini dapat dikonversikan kepada jenis helikopter Mi-17 yang nantinya akan dirakit menjadi helikopter jenis angkut pada jajaran pesawat TNI AD.
Merupakan jenis helikopter angkut menengah yang dibeli pada tahun 2011 sebanyak 18 unit untuk dioperasikan oleh TNI AD. Helikopter serbaguna ini dapat dioperasikan sebagai pesawat angkut militer, pembawa logistik serta medis, bahkan pernah ditugaskan oleh pemerintah Indonesia dalam misi kemanusiaan. Mabes TNI mengirimkan tiga helikopter ke dalam misi perdamaian PBB yang bertugas di Darfur, Sudan. Jumlahnya tiga heli yang terpilih yakni jenis Mil Mi-17V5 H untuk misi internasional di daerah konflik, ketiga heli harus tersebut memenuhi standar tinggi yang ditetapkan PBB dan Mi-17 kita satu-satunya yang terbaru, sementara heli negara lain sudah ribuan jam terbang.